Pasar saham Asia sebagian besar bergerak turun tajam pada perdagangan Jumat (15/03/2024), karena angka inflasi AS .. Data lainnya juga menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup baik
Signal Resesi Ekonomi Meningkat, Emas Berpeluang Menguat
Diperbarui • 2019-11-11
Perang dagang Amerika – China masih memanas dan belum ada signal akan mereda, walaupun Presiden Trump mengatakan bahwa Pemerintah China melakukan panggilan telephone untuk kembali ke meja perundingan, tetapi issue ini dibantah oleh China.
Menteri Luar Negeri China Geng Shuang, menegaskan bahwa Pemerintahnya tidak melakukan panggilan seperti yang dinyatakan oleh Trump di G7 Perancis , 2 hari lalu, dan memperingatkan bahwa tindakan Amerika Serikat selama ini dalam kenaikan tariff serta menghimbau perusahaan Amerika Serikat untuk keluar dari China, adalah tindakan yang salah dan akan merugikan kedua belah pihak.
Perusahaan rating Moody’s menurunkan prospek Bank Investasi Global dari “ Positif “ ke “ Stabil” sehingga ini merupakan suatu signal bahwa pertumbuhan ekonomi global dalam tekanan, karena harga saham perbankan di prediksi akan menurun dalam 12 – 18 bulan kedepan.
Keadaan ini tentunya tidak lepas dari ancaman perang dagang yang berlarut larut sehingga membuat tingginya beban hutang perusahaan, serta adanya kebijakan moneter dari bank sentral didunia yang diprediksi akan terus melonggarkan likuiditas sehingga membuat produktivitas perbankan melemah.
Kurva imbal hasil terbalik merupakan suatu signal lainnya dari perlambatan ekonomi global yang mengarah pada resesi. Sejarah membuktikan bahwa resesi ekonomi yang terjadi pada tahun 1980 – 1982, 1990, 2000 dan 2007, selalu diawali dengan adanya imbal hasil obligasi jangka panjang yang lebih rendah dibandingkan dengan imbal hasil jangka pendek.
Keadaan ini tentunya akan membuat sector industry melemah karena memberikan beban yang tinggi pada harga jual dan pada saatnya akan melemahkan pembelian ditingkat konsumen serta menyebabkan tingginya angka pengangguran.
Signal signal diatas diperkuat dengan turunnya imbal hasil obligasi tenor 30 tahun yang terus melemah dibawah 2%, sehingga mempertegas adanya ancaman resesi dikemudian hari dan tentunya akan terus meningkatkan harga emas. Range level harga emas akan terlihat diantara kisaran $1539 - $1553 atau bahkan ke level $1561 / troyounce, jika imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 30 tahun kembali turun.
Trading Plan :
Buy Limit 1539 - 1533 dengan target 1553
Buy Stop 1555 dengan target 1561
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Pasar saham Asia menguat ke level puncak 7 minggu pada perdagangan Jumat (08/03/2024), Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada komite Senat AS bahwa bank sentral AS “tidak jauh” dari keyakinan bahwa inflasi akan
Upaya XAUUSD memperpanjang kenaikan. yang dipengaruhi oleh penurunan imbal hasil obligasi AS, terganggu dengan data.. Hal ini yang berpotensi mendorong dolar Australia melanjutkan..S&P 500 hanya berjarak cukup dekat dari level tertinggi sepanjang masa.
Berita terbaru
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.
Pasar saham Asia memiliki sentimen beragam pada perdagangan Rabu (27/03/2024), para pedagang menunggu katalis penggerak harga baru untuk memberikan petunjuk mengenai kebijakan